Sebelumnya, besaran uang pembinaan atlet perbulan yang diterima Rp2 juta. Itu berlaku untuk semua atlet peraih emas, perak dan perunggu. “Seingat saya besarannya dulu segitu yakni Rp 2 juta/bulan,” terang Uniang.
Pada kesempatan itu, Uniang berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga memikirkan masa depan atau pekerjaan bagi atlet berprestasi.
“Selain soal masalah uang pembinaan. Kami yang belum mendapat pekerjaan ini kiranya juga dicarikan pekerjaan,” pinta Uniang.
Atlet gantolle Sumbar, Rijalul Fathani yang dikontak pun menyatakan kegembirannya pula. “Sangat bagus-lah. Soal nomimalnya jangan lagi sama rata dan sama rasa antara peraih emas, perak dan perunggu. Sehingga para peraih medali itu akan termotivasi ke depannya,” ungkap Rijalul Fathani.
Harapan soal pekerjaan juga Jalul -sapaannya- sama dengan Delva Riski.
“Kami juga berharap janji Pemprov memberikan pekerjaan kepada peraih medali PON Papua bisa terealisasi. Karena ini masalah masa depan kami para atlet yang belum bekerja,” ujar peraih perak di nomor beregu itu.
Diakhir pembicaraan Jalul berterima kasih kepada pengurus KONI Sumbar terutama Ketua Umum Agus Suardi yang tetap dan terus memperhatikan atlet dan pelatih dalam melakukan pembinaan. “Kami siap menunggu kabar baik itu dari KONI Sumbar,” ujar Jalul yang saat dihubungi tengah menggelar latihan di daerah Padang Pariaman.